Dalam Pascal ada dua macam perintah seleksi kondisi, yaitu statement if…then dan case…of. Seleksi kondisi dengan if…then digunakan untuk mengambil satu keputusan diantara dua pilihan sedang seleksi kondisi dengan case…of digunakan untuk mengambil satu keputusan diantara banyak pilihan.
Perintah seleksi dalam Pascal digunakan untuk mengerjakan suatu proses/aksi jika suatu kondisi tertentu terpenuhi atau jika kondisi tertentu bernilai benar atau salah. Untuk menyatakan kondisi, memerlukan dua besaran yang dibandingkan dan operator (tanda pengoperasi) pembanding. Tanda-tanda atau operator pembandingan pada pascal terlihat seperti di bawah:
= artinya sama dengan
=> artinya sama dengan atau lebih besar
> artinya lebih besar
=< artinya sama dengan atau lebih kecil
< artinya lebih kecil
<> artinya tidak sama dengan
1. IF-THEN
Statement built in if berfungsi untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu. Bentuk struktur IF-THEN adalah sebagai berikut :
a. IF kondisi THEN statement
Statemen ini digunakan untuk mengendalikan jalannya suatu program berdasarkan suatu kondisi atau syarat yang diberikan. Ungkapan adalah kondisi yang diseleksi oleh statemen If. Bila kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka statemen yang mengikuti Then akan diproses, sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses statemen berikutnya. Jika kondisi bernilai benar (TRUE) maka statemen akan dikerjakan. Jika kondisi bernilai salah (FALSE) maka statemen tidak akan dikerjakan. Dalam kata lain, bila kondisi terpenuhi maka statement dijalankan, jika tidak terpenuhi maka program tidak melakukan apa-apa.Contoh program:
program lulus;
uses wincrt;
var
nilai : real;
begin
write ('jumlah nilai :');
readln (nilai); {pemasukan data}
if nilai > 60 then {seleksi kondisi variabel nilai}
writeln('lulus'); {dilaksanakan jika nilai lebih besar dari 60}
end.
b. IF kondisi THEN statement-1 ELSE statement-2
Perintah ini berguna untuk memilih statemen mana yang akan dikerjakan oleh komputer berdasarkan kondisi/syarat yang diberikan. Jika kondisi bernilai benar (TRUE) maka statemen1 akan dikerjakan. Jika kondisi bernilai salah maka (FALSE) maka statemen2 yang akan dikerjakan. Dengan kata lain, jika kondisi terpenuhi, maka statement1 akan dijalankan, jika kondisi tidak terpenuhi, maka statement2 akan dijalankan.
Statemen1 dan statemen2 dapat berupa suatu blok statemen tersendiri yang diapit oleh BEGIN...END. Apabila kata ELSE digunakan, maka statemen antara THEN dan ELSE tidak diakhiri dengan tanda titik koma(;). Jika diakhiri dengan tanda titik koma (;), maka statemen setelah kata ELSE tidak akan dikerjakan atau penyeleksian kondisi akan berhenti pada statemen sebelum kata ELSE. Jika tidak menggunakan kata ELSE (bentuk statemen IF....THEN....) maka statemen setelah then harus diakhiri dengan tanda titik koma (;).
Contoh program:
program lulus1;
uses wincrt;
var
nilai : real;
begin
write ('jumlah nilai :');
readln (nilai);
if nilai > 60 then
writeln('lulus')
else
writeln('tidak lulus')
end.
Struktur CASE-OF mempunyai suatu ungkapan logika yang disebut dengan selector dan sejumlah statemen yang diawali dengan suatu label permasalahan (case label) yang mempunyai tipe sama dengan selector.
Statement yang mempunyai case label yang bernilai sama dengan case label yang bernilai sama dengan nilai selector akan diproses sedang statemen yang lainya tidak.
Jika pada sebuah kondisi dapat terdiri dari banyak range, maka dapat kondisi-kondisi yang ada dapat dipisahkan dengan koma.
Misalnya :
CASE Variabel Kondisi OF
CASE- LABEL 1; STATEMENT 1;
CASE- LABEL 2; STATEMENT 2;
........
CASE- LABEL N; STATEMENT N;
END; { end dari case }
Contoh program : Contoh program:
program lulus1;
uses wincrt;
var
nilai : real;
begin
write ('jumlah nilai :');
readln (nilai);
if nilai > 60 then
writeln('lulus')
else
writeln('tidak lulus')
end.
2. CASE-OF
Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case, kondisi dapat dikelompokkan secara logis dengan lebih jelas dan mudah untuk ditulis. Statement case juga digunakan untuk menyeleksi kondisi majemuk, dibanding if , pemakaian case lebih efisien. Dalam kata lain, case digunakan untuk perintah bercabang dengan banyak kondisi yang sudah diketahui nilainya.Struktur CASE-OF mempunyai suatu ungkapan logika yang disebut dengan selector dan sejumlah statemen yang diawali dengan suatu label permasalahan (case label) yang mempunyai tipe sama dengan selector.
Statement yang mempunyai case label yang bernilai sama dengan case label yang bernilai sama dengan nilai selector akan diproses sedang statemen yang lainya tidak.
Jika pada sebuah kondisi dapat terdiri dari banyak range, maka dapat kondisi-kondisi yang ada dapat dipisahkan dengan koma.
Misalnya :
CASE Variabel Kondisi OF
CASE- LABEL 1; STATEMENT 1;
CASE- LABEL 2; STATEMENT 2;
........
CASE- LABEL N; STATEMENT N;
END; { end dari case }
program nilai;
uses wincrt;
var
nilai : char ;
begin
write ('Nilai Numerik yang didapat A,B,C,D atau E :');
readln (nilai);
case nilai of
'A' : write('Sangat baik');
'B' : write('Baik');
'C' : write('Cukup');
'D' : write('Kurang');
'E' : write('Sangat kurang');
end;
end.
No comments:
Post a Comment